Kita semua telah melakukan berusaha selama kurang lebih 4 bulan terakhir melindungi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat dari penularan virus corona. Segala aspek kehidupan pun terkena dampak buruknya. Banyak sekali kegiatan masyarakat yang dibatasi bahkan dihentikan. Tidak sedikit pula yang kehilangan pekerjaannya karena pandemi covid19 ini. Meskipun kasusnya meningkat pemerintah menerapkan tatanan baru yang disebut “New Normal”, yang sekarang telah bergeser istilahnya menjadi “Adaptasi kebiasaan baru”. Pemerintah Indonesia menghimbau masyarakat untuk tetap produktif di tengah pandemi ini.
Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia menghimbau masyarakat untuk tetap produktif di tengah pandemi virus corona yang masih meningkat.
Dalam era new normal ini kita harus membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat agar kita dapat tetap produktif namun aman dari covid19. Cara yang dilakukan antara lain mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak aman, dan menghindari kerumunan. Selain itu, tidak kalah pentingnya yaitu menjaga agar tubuh tetap fit.
Pola tidur yang dijalani sebagian besar orang adalah pola tidur selama beberapa jam dalam satu waktu tertentu. Durasinya tergantung usia. Bayi dan anak-anak memerlukan jam tidur yang lebih banyak dibandingkan orang dewasa.
Berdasarkan pedoman Kemenkes RI, ada 10 pedoman gizi seimbang yaitu :
Dari pedoman di atas dapat digaris bawahi bahwa selain menitikberatkan mengenai pemilihan makanan yang bernutrisi, ada hal hal lain yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan makanan bernutrisi juga harus diperhatikan. Sebelum mengolah atau menyiapkan makanan, cuci tangan terlebih dahulu. Semua sayur dan buah harus dicuci bersih. Produk daging harus dimasak hingga benar-benar matang. Hindari makan di tempat umum atau ramai. Gunakan alas memotong dan pisau yang berbeda untuk daging mentah dan makanan matang.
Rekomendasi Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga mengenai “Panduan Latihan Fisik Selama Masa New Normal” yaitu:
Rekomendasi tersebut ditujukan untuk masyarakat luas. Untuk atlet dengan kebutuhan melakukan olahraga berintensitas tinggi, terdapat rekomendasi khusus.
Secara mudah membedakan olahraga intensitas rendah, sedang, atau tinggi adalah dengan melihat kemampuan dalam bicara dan bernyanyi saat olahraga. Olahraga intensitas rendah yaitu kita masih dapat berbicara dan bernyanyi selama olahraga. Olahraga intensitas sedang yaitu kita masih dapat berbicara, namun kesulitan bernyanyi saat olahraga. Olahraga intensitas tinggi yaitu kita kesulitan bicara dan tersengal sengal dan tidak mampu bernyanyi. Untuk melakukan olahraga intensitas tinggi diperlukan konsultasi lebih lanjut ke dokter spesialis kedokteran olahraga.
Untuk olahraga intensitas ringan dan sedang cukup 150 menit/ minggu. Untuk olahraga intesitas berat 75 menit/ minggu. Dapat ditingkatkan durasinya untuk olahraga intensitas ringan dan sedang menjadi 300 menit/ minggu. Untuk ibu hamil, ibu setelah melahirkan, dan orang dengan penyakit penyerta memerlukan rekomendasi aktivitas fisik khusus dan disarankan berkonsultasi lebih lanjut sebelum melakukan olahraga.
Berdasarkan Evidence Based Case Report bahwa tidak ada perbedaan pada proses metabolik tubuh dasar pada penggunaan masker saat berolahraga. Dan perlu digarisbawahi bahwa, semua ketidaknyamanan penggunaan masker hanya terjadi pada fase akut atau penggunaan awal. Jika penyesuaian tubuh sudah terjadi, maka tidak ada lagi terjadi pengaruh negatif pada latihan.
Berikut tips bagi yang berolahraga menggunakan masker yaitu :
Sumber: dr Yuni Kurniasih.