Waspada Kasus Hepatitis Yang Tidak Diketahui Penyebabnya
Hepatitis merupakan peradangan pada hati atau liver. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal mulai dari infeksi virus, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, dan infeksi cacing hati. Penyakit Hepatitis Akut menyerang anak usia 0-16 tahun, paling banyak anak usia di bawah 10 tahun. Virus ini sangat berbahaya, beberapa anak dilaporkan meninggal, bahkan 17 dari 170 anak dengan Hepatitis Akut membutuhkan transplantasi hati. Kasus hepatitis misterius telah terdeteksi di Indonesia. Kementerian Kesehatan mencatat ada 15 kasus anak di Indonesia yang diduga terinfeksi penyakit ini. Dari 15 anak itu, lima di antaranya meninggal dunia. Sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab Hepatitis Akut. Penyebabnya bukan virus hepatitis A, B, C, D dan E. Dugaan awal berasal dari Adenovirus 41, SARS CoV-2, virus ABV dll.
Cilacap, Selasa 17 Mei 2022 Dalam rangka pencegahan penularan kasus hepatitis, RSI Fatimah Cilacap yang diwakilkan oleh dr Tilovi Gani Ciputra dan didampingi oleh PKRS RSI Fatimah Cilacap memberikan sosialisasi dan edukasi tentang pengertian, gejala, penularan, dan pencegahan penyakit hepatitis akut kepada masyarakat dibawah lembaga pendidikan yaitu perwakilan petugas kesehatan dari sekolah sekolah di Cilacap Utara di wilayah Kecamatan Cilacap Utara, dengan harapan mereka bisa memberikan sosialisasi yang lebih luas kepada warga di sekolahnya terutama anak-anak didik.
Beberapa hal yang harus di waspadai jika terjadi gejala awal hepatitis seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dapat disertai demam ringan. Jika muncul gejala awal segera bawa pasien ke Puskesmas atau fasilitas Kesehatan terdekat, Jangan menunggu muncul gejala lanjutan seperti mata dan kulit kuning, apabila muncul penurunan kesadaran segera ke fasiliatas Kesehatan yang memiliki ICU.
Dalam paparanya dr.Tilovi Gani Ciputra, menyampaikan cara terbaik untuk mencegah terinfeksi hepatitis misterius adalah dengan menerapkan pola hidup sehat seperti rutin cuci tangan dengan sabun, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan dengan orang lain, hindari kontak dengan orang sakit, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, mengurangi mobilitas, menggunakan masker saat berpergian, menjaga jarak dengan orang lain, mengindari keramaian atau kerumunan, tidak membuang pampers/popok sekali pakai di sembarang tempat, dan melakukan Imunisasi dasar lengkap.